Dalam wawancara pada hari Selasa untuk podcast Diary of a CEO milik pengusaha Inggris Steven Bartlett, mantan pelatih kepala legendaris Liverpool Jürgen Klopp mengakui untuk pertama kalinya bahwa ia mungkin "secara teoritis bersedia kembali melatih Liverpool di masa mendatang."

Klopp menyatakan dalam wawancara tersebut bahwa ia tidak memiliki minat untuk melatih saat ini dan tidak merindukannya, dan yakin hal itu akan tetap berlaku untuk beberapa waktu. Namun, ia tetap membuka kemungkinan untuk melatih lagi di masa mendatang.

Klopp berkata: "Saya sudah bilang saya tidak akan pernah melatih klub lain di Inggris lagi, jadi kalau itu Liverpool , ya. Secara teori, itu mungkin."

"Saya tidak yakin (kapan saya ingin kembali melatih)."

"Saya mencintai pekerjaan saya sekarang. Saya tidak merindukan melatih, sama sekali tidak. Saya tetap seorang pelatih, hanya saja cara kerjanya berbeda. Saya bukan pemain, dan saya juga tidak merindukannya."

"Saya tidak merindukan berdiri di tengah hujan selama dua setengah atau tiga jam. Saya tidak merindukan konferensi pers tiga kali seminggu dan 10 hingga 12 wawancara seminggu. Saya tidak merindukan itu, sama sekali tidak."

"Saya tidak merindukan berada di ruang ganti, karena saya merasa tidak cukup sering berada di sana."

"Saya sudah melatih lebih dari 1.080 pertandingan, jadi saya sering berada di ruang ganti. Saya tidak ingin mati di ruang ganti, hanya karena suasananya yang nyaman dan baunya!"

Ketika ditanya tentang mantan pemain favoritnya, Diogo Jota, Klopp berbicara dengan emosional tentang kepergiannya yang tiba-tiba: "Pagi itu saya menerima pesan berisi kabar buruk dari seorang teman di Liverpool. Saya tidak percaya. Rasanya mustahil! Saya tahu apa artinya. Saya melihat semua foto dari pernikahan itu, dengan anak-anak laki-laki di sana... Saya ingat persis berapa lama saya duduk di sana dalam diam."

"Sampai hari ini saya masih tidak bisa membayangkan ruang ganti tanpa dia, dan hal yang sama juga berlaku untuk para pemain Liverpool."

Kehilangannya seperti kehilangan anggota keluarga. Kita tidak pernah bisa siap menghadapi hal seperti ini; kita selalu harus menghadapi hal-hal yang tak terduga. Dia sangat mengesankan saya. Dia pemuda yang sangat istimewa dengan kemampuan yang begitu mudah untuk menerangi ruangan. Kita tidak bisa mengajarkan hal seperti itu.

"Tak seorang pun di Liverpool akan pernah menggunakan itu sebagai alasan ( atas performa buruk tim belakangan ini)... Dia punya hubungan yang sangat dekat dengan James Milner dan Kostas Tsimiskas; perbedaannya sangat jauh. Menangani hal ini (menggantikan Jota) dari sudut pandang pribadi... mustahil."

Diogo tidak pernah mengeluh, tidak pernah membuat masalah, dan Anda selalu bisa mengandalkannya. Dia bersedia bermain meskipun cedera, berlatih keras, dan peduli pada rekan satu timnya. Para pemain tidak pernah lupa bahwa menjadi bagian dari tim saja sudah membuat tim menjadi lebih baik.

Bagi saya, dia bukan sekadar pemain; dia sosok yang sangat saya kagumi. Dia lucu, cerdas, dan bijaksana... Sulit menggambarkan betapa berartinya orang seperti itu bagi sebuah tim; dia membuat hidup lebih baik!

Patut dicatat bahwa ini adalah pertama kalinya sejak meninggalkan Liverpool, Klopp tidak mengesampingkan kemungkinan menjadi pelatih di masa mendatang.

Sebelumnya, mantan pelatih kepala Dortmund itu membantah rumor yang menyebutkan dirinya tertarik melatih di Barcelona, Real Madrid, Roma, tim nasional Brasil, atau Juventus melalui agennya .

Apakah kita benar-benar akan melihatnya melatih juara bertahan Liga Premier lagi di masa mendatang masih harus dilihat.